Baturaja, Indo Merdeka – 418 Personel polres OKU mulai bergeser ke seluruh TPS. Pergeseran personel itu dilakukan dalam Apel pergeseran pasukan dalam rangka pengmanan TPS pemilu 2024 yang dipimpin oleh Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni SIK MH di halaman Mapolres OKU, Minggu (11/2/2024).

 

Kegiatan itu dihadiri, PJ Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd diwakili Asisten I Setda OKU Indra Susanto M.A.P. ketua KPU OKU Marjito Bachri, Dandim 0403 OKU Letkol Inf Hari Feriawan Rumawatine, ketua PN Baturaja Elvin Andrian SH MH, ketua KPU OKU Ade Satria dan tamu undangan lainnya.

 

Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni SIK MH dibincangi portal ini mengatakan 2/3 personel polres OKU diterjunkan untuk pengamanan TPS. Selain itu dibantu oleh BKO anggota Polda Sumsel, dan anggota kodim 0403 OKU. “Kami menerjunkan 2/3 kekuatan Polres OKU yang kita libatkan untuk pengamanan TPS,” kata Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni SIK MH didampingi Kabag Ops Polres OKU Kompol Liswan Nurhafiz SH dan Kasat Intelkam AKP Hendri Anthonius SH saat dibincangi portal ini usai kegiatan.

 

Dikatakan Kapolres, kekuatan pengamanan ini juga dibantu oleh BKO dari Polda sebanyak 59 personel yang ditugaskan untuk pengamanan TPS, serta BKO Brimob Polda Sumsel. “Untuk brimob ada sekitar 80 personel pasukan Brimob yang standby untuk antisipasi Kontijensi baik pengamanan Kantor KPU maupun Kontijensi lainnya, serta bantuan dari Kodim 0403 OKU sebanyak 30 personel,” rincinya.

 

Dikatakan Kapolres, para personel ini akan diterjunkan langsung ke kesatuan wilayah guna membantu pengamanan pemilu pada saat pemungutan suara dan perhitungan suara. Untuk itu Kapolres meminta agar para personel dapat melaksanakan tugas pengamanan ini dengan penuh keikhlasan yang diniatkan sebagai ibadah kepada Allah Swt dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. “Laksanakan pengamanan secara profesional dan penuh rasa tanggung jawab dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan,” pesannya.

 

Para personel lanjutnya harus tetap konsisten untuk menjaga netralitas dan profesionalitas dalam melaksanakan tugas pengamanan. “Penekanan khusus Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh bapak Kapolda Sumsel, jangan sampai personel yang bertugas sebagai pengamanan menjadi sumber konflik masalah, kita bertugas untuk mengamankan,” tegasnya

 

Para perseonel pengamanan TPS juga diminta harus mampu memitigasi permasalahan dan harus mampu koordinasi dengan pihak KPPS dan Panwas TPS untuk menyelesaikan setiap kendala yang terjadi seperti terkait teknis masalah pemungutan dan perhitungan suara,” tukasnya.

 

Apabila dalam menghadapi situasi terburuk masa tidak terkendali dan merusak atau membakar surat suara, tindakan yang dilakukan agar mendokumentasikan kejadian sebagai petunjuk guna melakukan penegakan hukum, serta segera mengamankan para penyelenggara pemilu (seluruh anggota KPPS dan para saksi). “Laporkan setiap perkembangan situasi kepada pamatwil masing-masing di mana saudara diperbantukan,” imbaunya.

 

Sementara untuk pola pengamanan dijelaskan Kapolres, pihaknya mendasari dari rekomendasi Bawaslu OKU terkait TPS yang dianggap rawan. “Kalau rekomendasi bawaslu TPSnya memang jauh tapi tidak rawan pola pengamanan seperti biasa, apa bila sangat rawan akan ditempatkan 2 personel 1 TPS. Untuk sementara rekomendasi dari Bawaslu ada sekitar 20 TPS rawan berdasarkan geografis bukan karena hal kerawanan konflik,” tandasnya. (**/And)

Bagikan: