Jakarta, Indo Merdeka – Para Pengusaha besar menuntut kepastian investasi jangka panjang pada setiap pergantian Presiden.

Disisi lain pokok – pokok haluan negara, (PPHN) nama yang direkomendasikan oleh MPR RI 2020 bagus ditujukan untuk keberlanjutan  pembangunan. Dengan kata lain, dengan tidak adanya PPHN maka akan terjadi disconnect antara apa yang dilaksanakan oleh Presiden sebelumnya dengan Presiden sesudahnya,” kata anggota DPR RI  Benny K Harman dari Fraksi Demokrat di Anyer sabtu (28/3/2021).

Ia juga mengatakan, GBHN dihapus tahun 2004  sejak berlakunya pemilu langsung. Apa tesis ini betul tanya Benny. Kata saya, tidak betul lah negara tanpa PPHN.

“Itulah yang tadi saya bilang Jasmerah, jangan sekali sekali melupakan sejarah. Maknanya, yang baik kita lanjutkan yang kurang baik kita perbaiki,” jelas Benny.

Tanpa PPHN atau GBHN malah yang baik kita lupakan, yang tidak baik kita ingat terus, gang baik dilupakan, yang tidak baik-baik itu kita tayangkan terus. Yang baik baik tak ditulis, yang tidak baik terus-terus ditulis, itu yang saya bilang Jasmerah tadi,” tambahnya..

Mungkin, inilah yang menginspirasi teman-teman,  untuk kemudian perlu dibentuk PPHN ini, salah satu tujuannya adalah untuk menjamin kesinambungan,  menjamin continuity menjamin sustanebility.

Karena, tanpa PPHN siapa yang menjamin setelah 2024 proyek akan dilanjutkan,”paparnya.

PPHN ini, katanya lagi, ada benarnya juga sekarang kan 2021,  kalau ada investor  mau menanamkan duitnya untuk membangun. Investor nggak mau kalau tidak ada jaminan keseninam bungan projek pasca Presiden sekarang, sehingga diperlukan PPHN itu.

Jadi jaminan kesinambungan adalah misi PPHN. Disisi lain  cukong  ikut nimbrung. Dan akan bilang begini : Nggak cukup lah dengan PPHN, bisa saja PPHN, tapi kalau orang ini nggak suka dengan  projek besar. Sebagai Presiden atau Pejabar baru, dia bisa tinggalkan investor dengan membuat aturan baru.

Oleh sebab itu cukong-cukong pemilu kini berpikir dua agenda saja.
yakni satu, jaminan  kesinambungan dengan adanya PPHN.

“Kedua, kalau bisa juga orang yang melaksanakan PPHN itu nanti , kalau bisa orang yang sama. Kalau bisa bapak lagi yang jadi Presiden,” kata Benny.

Lantas, apa sulitnya merubah konstitusi, hanya cuma perlu 9 Partai. Bagi pengusaha gak ada kesulitannya.

Jadi yang ngomong mau 3 petiode itu. Bikin saya faham maksudnya itu apa.
Tujuannya ada dua yakni PPHN itu dan Presidennya sama, sampai muncul skenario Demokrat tandingan,” tegas Benny.

Bagi ia saat bicara tentang PPHN ada teks dan konteksnya, tidak ada peristiwa politik yang terjadi lepas dari  konteksnya. (Oce)

Bagikan: