Banyuasin, Indo Merdeka – Dengarkan Arahan Presiden, Bupati Banyuasin Tingkatkan Kewaspadaan Dan Percepat Pemulihan Ekonomi. Bupati Banyuasin H, Askolani SH, MH di dampingi Wakil Bupati Banyuasin H, Slamet, SH, Kajari, Dandim 0430 Banyuasin serta Kapolres dan Sekretaris Daerah hari ini mendengarkan arahan Dari Presiden Ruplik Indonesian Ir. Joko Widodo di Istana Negara Jakarta memalui zoom meeting bersama seluruh kepala daerah se-Indonesia.

Dari arahan Presiden Ruplik Indonesian ini Bupati Banyuasin mengatakan bahwa sebagai langka awal, Kabupaten Banyuasin akan memperketat penyebaran covid-19 dengan cara memperketat pengawasan dan mengambil tindakan cepat terhadap warga-warga yang terpapar.

“Sesuai himbauan dari bapak Presiden tadi, kita akan tingkatkan pengawasan dan pencegahan penyebaran virus Corona, utuk mengimbangi itu kita butuh keseimbangan baik dari segi kesehatan, ekonomi dan pendidikan juga harus jalan, oleh sebab itu kita tingkatkan pengawasan dan penyebaran saja sebagai langka awal” terangnya di Auditorium Posko Gugus tugas covid-19 komplek perkantoran Bupati Banyuasin Senin (17/5/2021).

Lanjut Bupati nantinya para petugas covid-19 akan berkolaborasi bersama aparat TNI dan Polri guna mengawasi dan mengantisipasi penyebaran virus tersebut agar tidak terjadi lonjakan pasca mudik lebaran Idhul Fitri tahun 2021 ini.

“Tim kita yang terdiri dari Medis, TNI dan Polri akan selalu bergerak mengawasi dan mengontrol masyarakat kita terutama dalam mengingatkan untuk selalu jaga 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak itu yang paling utama” tegas Bupati.

Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo dalam pengarahannya kembali mengingatkan seluruh peserta video conference untuk selalu hati-hati, dan waspada di tengah masa pandemi ini.

“Hati-hati harus waspada, karena setelah libur panjang berpotensi munculnya kasus baru Covid-19 meskipun kita telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, tetapi masih ada 1,1% warga yang masih mudik. Sepertinya kecil tapi 1,1% sama dengan 1,5 juta warga masyarakat,” pinta Joko Widodo.

“Kita berharap tidak ada lonjakan kasus aktif sebesar tahun lalu karena saat ini Indonesia telah mengalami penurunan kasus aktif,” tambah Presiden.

Presiden mengharapkan adanya konsistensi, dan ketahanan (endurance) dalam mengambil kebijakan-kebijakan persebaran Covid-19.

“Hati-hati dengan gelombang kedua, gelombang ketiga yang menimpa negara-negara tetangga kita. Malaysia sudah lockdown sampai nanti Juni. Tetap semuanya harus hati-hati,” ungkap Presiden.

Data bed occupancy ratio (BOR) saat ini sudah mengalami penurunan, Presiden menghimbau agar Bupati/Walikota, serta Gubernur untuk bersama-sama bekerja keras, dan bahu-membahu menurunkan angka BOR.

“Tolong semua Gubernur, Bupati/Walikota tahu angka-angka ini. Kalau yang masuk rumah sakit banyak, harus ekstra hati-hati karena angka BOR nasional dibawah angka 29%. Kalau obat kurang atau vaksin tidak ada segera telepon Menteri Kesehatan,” lanjut Presiden.

Presiden mengingatkan agar pemerintah daerah tetap waspada, dan berhati-hati ditengah kenaikan kunjungan di tempat pariwisata, serta tingkat hunian hotel.

“Bagi daerah di zona merah, dan orange tempat wisata ditutup dulu. Yang daerahnya zona kuning atau hijau buka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Untuk pertumbuhan ekonomi, dan penanganan Covid-19 harus dapat berjalan beriringan,” pungkas Presiden. (Rill/Sup)

Bagikan: