BANYUASIN, Indo Merdeka, – Pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Tim Penggerak PKK menggelar Sosialisasi Festival Pangan Lokal dan Festival rempah serta menggelar lomba memasak serba ikan yang diikuti oleh 21 Kecamatan se Kabupaten Banyuasin, Rabu (01/09/2021) di Gedung Graha Bumi Sedulang Setudung.

Bupati Banyuasin H Askolani SH MH mengatakan, festival ini bertujuan untuk menyaksikan langsung hasil pangan lokal dari Banyuansin yang sudah diolah menjadi makanan. Mulai dari tepung, umbi-umbian, nipah, dan masih banyak lagi.

“Ada juga makan yang dimodifikasi menggunakan aneka ragam ikan yang dicampur dengan tepung hasil umbi-umbian dari Kabupaten Banyuasin yang dijadikan makan enak dan bernutrisi. Tentunya ini harus kita kembangkan di Kabupaten Banyuasin dan tentunya akan kita jadikan percontohan di Provinsi Sumatera Selatan,” ungkap Askolani.

Tentunya ini akan menjadi program Banyuasin petani bangkit untuk menggugah semangat para petani. Apalagi tadi sudah ada beberapa umbi-umbian yang hampir punah. “Tentunya itu akan kita kembalikan lagi dan dibudidayakan sehingga bisa menjadi hasil pangan lokal yang bergizi. Sehingga masyarakat kedepan tidak lagi ketergantungan dengan bahan pangan yang bukan produk Banyuasin,” imbuhnya.

TP-PKK Banyuasin dr. Sri Fitriyanti Askolani mengatakan, penganekaragaman pangan merupakan upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada potensi sumber daya lokal untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang sehat, aktif, dan produktif.

“Pola konsumsi pangan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi seseorang. Pada kenyataannya sampai saat ini, pola konsumsi pangan sebagian besar masyarakat masih belum memenuhi kaidah gizi seimbang. Konsumsi sayuran dan buah-buahan masih rendah, begitu juga kualitas konsumsi protein juga masih rendah, serta masih tingginya konsumsi makanan dan minuman berkadar gula tinggi,” terangnya.

Sementara itu Yuni Khairani selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuasin mengatakan, festival ini bertujuan mengangkat dan mengembangkan potensi pangan lokal, menciptakan produk yang bernilai ekonomis, “meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat, mengatasi inflasi melalui tanaman sayur, rempah, ikan dan toga, serta untuk mengatasi stunting,” ujarnya.

Bagikan: