Jakarta, Indo Merdeka – Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.222 per dolar AS pada Selasa (28/12) pagi. Mata uang Garuda menguat 7 poin atau 0,05 persen dari Rp14.229 per dolar AS pada Senin (27/12).

Rupiah menguat bersama sebagian mata uang Asia, seperti peso Filipina 0,08 persen, dolar Singapura 0,06 persen, dan won Korea Selatan 0,04 persen. Sementara dolar Hong Kong dan yen Jepang stagnan.

Sedangkan sisanya berada di zona merah , yaitu baht Thailand melemah 0,07 persen, yuan China minus 0,01 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,01 persen.

Sebaliknya, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Poundsterling Inggris melemah 0,11 persen, dolar Australia minus 0,09 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, dolar Kanada minus 0,05 persen, rubel Rusia minus 0,05 persen, dan franc Swiss minus 0,01 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan pergerakan rupiah masih dibayangi sentimen penyebaran covid-19 varian omicron pada hari ini.

“Di satu sisi kekhawatiran karena penularan masih meninggi, ini mendorong pasar menarik diri dari aset berisiko. Di sisi lain pasar juga mendapatkan riset bahwa omicron tidak menyebabkan gejala berat pada penderita, ini mendorong pasar masuk ke aset berisiko,” ucap Ariston.

Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp14.200 sampai Rp14.250 per dolar AS dengan kecenderungan menguat.

Sumber : CNN Indonesia

Bagikan: