OKU Timur, Pelita Sumsel – Bupati OKU Timur H. Lanosin ST mendorong tim pra-kongres kebudayaan Komering agar membuat rumusan untuk mempatenkan kebudayaan asli khas Komering, diantaranya seperti seni bela diri Pencak Silat Khas Komering.
Sebab hingga kini pencak silat khas Komering ini belum terdaftar di Organisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sebagai induknya perguruan pencak silat di Indonesia.
“Komering ini memiliki khas seni bela diri pencak silat. Namun di setiap kecamatan itu berbeda-beda. Maka di Pra Kongres ini saya minta dirumuskan agar budaya khas seperti ini dapat di patenkan,” kata Bupati, Rabu (20/07).
Dengan hak paten ini lanjut Bupati, menjadi nilai tambah dan pijakan bagi generasi penerus dalam mengenai jati diri mereka sebagai masyarakat Komering.
Tidak hanya itu lanjut Bupati, di OKU Timur ada 9 budaya yang menjadi tradisi masyarakat seperti masyarakat Bali, Jawa, Padang, Medan dan beberapa lainnya. Keberagaman ini merupakan potensi yang dapat dijadikan sebagai pendorong peningkatan ekonomi masyarakat melalui UMKM.
“Bisa di Kecamatan yang luas seperti Kecamatan Martapura, Buay Madang dan Belitang itu membuat event Penampilan Budaya. Ini modal kuat kita sebagai pemacu hidupnya UMKM masyarakat,” kata Bupati.
Terkait Pra-Kongres Kebudayaan Komering yang sedang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur Ini, Enos ingin pada Kongresnya nanti dapat mengumpulkan semua keluarga besar Masyarakat Komering, sebagai ajang pelestarian adat budaya yang ada.
“Disini ada Forum Keluarga Komering Ulu (FOKKU), saya rasa FOKKU bisa mengumpulkan semua perkumpulan masyarakat Komering. Bahkan kalau bisa sekala nasional semua masyarakat Komering berkumpul,” Imbuhnya.