Palembang – Komite SMP Negeri 1 Palembang menggelar kegiatan pelepasan masa purnabakti  Kepala SMP Negeri 1 Palembang Hj Hastia S.Pd, MSi bertempat di Halaman SMPN 1 Palembang, Selasa (22/8/2023). Kegiatan tersebut bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke 60 Tahun Kepala SMPN 1 Palembang.

Kepala SMP Negeri 1 Palembang Hj Hastia S.Pd, MSi mengatakan, acara hari ini adalah acara purna bakti dari wali murid surprise untuk dirinya.

“Saya sangat terharu hari ini. Saya merasa sangat disayangi, sangat dikasihi sangat dicintai oleh semua siswa, guru wali murid. Cinta yang luar biasa dari wali murid dari anak-anak tadi kalian bisa melihat itu melebihi dari segala-galanya. Saya pernah dapat prestasi luar biasa saat menjabat menjadi Kepala SMP 9 Palembang, saya pernah diundang di Istana Negara. Tapi tidak sebahagia hari ini saya hari ini luar biasa bahagia dengan acara ini. Di acara ini siswa, orang tua siswa dan komite menunjukkan kasih sayangnya untuk saya,” ujarnya.

Lebih lanjut Hastia menuturkan,  selama 3 tahun memimpin menjadi Kepala SMPN 1 Palembang ada banyak kesan.

“Sangat luar biasa kerjasama di sini antara pihak sekolah dan wali murid dan juga komite. Itu sangat luar biasa. Alhamdulillah SMP 1 ini selama 3 tahun saya di sini banyak sekali prestasi-prestasi yang diraih oleh anak-anak maupun dari pihak sekolah,” katanya.

Ketika ditanya awak media apakah ada program yang belum tercapai selama memimpin SMPN 1 Palembang, Hastia menuturkan, ada banyak program belum bisa dilaksanakan.

“Tapi inilah kemampuan saya. Salah satunya saya kemarin ingin memprogramkan pembangunan rehab gerbang di depan. Program yang lain banyak sekali yang sudah saya laksanakan dan yang juga masih belum saya laksanakan. Tapi saya merasakan masih sedikit yang saya sudah lakukan di SMPN 1 ini,” ucapnya.

“Harapan saya kepada pengganti saya bisa meneruskan program yang sudah baik di sini. Bisa bergandengan tangan dengan masyarakat SMP 1 ini dan bisa membawa SMPN 1 Palembang ini ke arah yang lebih baik lagi,” tambah Hastia.

Setelah pensiun, Hastia mengungkapkan, dia mau meluangkan banyak waktu bersama cucu. “Yang jelas menikmati masa pensiun 38 tahun menjadi PNS, diantaranya selama 14 tahun menjadi kepala sekolah. Apalagi menjadi kepala sekolah itu banyak tanggung jawabnya,” tuturnya.

Dengan memiliki pengalaman beberapa tahun menjadi Kepala Sekolah, Hastia kedepan berharap kepada pemerintah mudah-mudahan  sumber dana yang ada di sekolah itu dari dana BOS kalau bisa tepat waktu.

“jangan terhambat, karena ada sebab akibat misalnya dana BOS belum dicairkan itu berakibat dengan honor guru.  Itu sangat berakibat dia mau mengajar karena memerlukan dana biaya. Jadi kalau belum dibayar honornya pasti ada pengaruhnya dalam memberikan pembelajaran di kelas,” ucapnya.

“Sekarang ini mereka belum terima gaji sampai 2 bulan. Harapan saya kepada pemerintah supaya dana BOS itu pencairannya lebih lancar lagi di tempat waktu,” tuturnya.

Hastia menuturkan,  kepada teman-teman terutama kepada guru-guru teruslah memotivasi anak untuk terus maju khususnya SMPN 1 ini umumnya seluruh anak bangsa ini.

“Apalagi sekarang ini ada kurikulum merdeka sehingga guru-guru sudah merdeka mengajar. Jadi mereka bisa menentukan yang mana karakter sekolah yang mana yang potensi yang ada di sekolah itu untuk dikembangkan,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Komite SMPN 1 Palembang Ki Agus Ruslan Ismail mengatakan, hari ini pihaknya sengaja hari ini mengundang orang tua wali murid untuk hadir ke sekolah menghadiri kegiatan ini.

“Saya di Jakarta saya pulang agar acara ini meriah berkesan dan memberikan arti tersendiri dalam kehidupan bunda Hastia. Karena selama beliau menjadi kepala sekolah saya dari SMPN 9 terus di sini, saya tahu beliau mengayomi, mengasihi terus membentuk karakter baik siswa,” katanya.

“Itu tidak dipungkiri lagi. Saya rela berjuang mati-matian membela walaupun tetes darah terakhir. Saya siap membela bunda Hastia. Karena secara proporsional bukan buat-buat, karena bunda Hastia bekerja secara profesional menjalankan tugasnya sebagai pendidik sebagai kepala sekolah untuk mengomandoi manajemen sekolah ini tidak diragukan lagi,” bebernya.

“Saya ditunjuk sebagai ketua komite aklamasi. Saya bersedia, karena saya tahu saya mendampingi Bunda Hastia ini, kita bisa bertukar pikiran sama-sama memberikan imajinasi yang baik memberikan motivasi yang baik dan kapabilitas Bunda Hastia tidak diragukan lagi. Kami merasa kehilangan Bunda Hastia,” tuturnya.

Ruslan Ismail menuturkan, permintaan dari Bunda Hastia dia diminta kembali menjadi ketua komite.

“Ketua Komite itu pengabdian untuk mengisi sisa umur dan ilmu yang bermanfaat. Sudah banyak ilmu yang bermanfaat yang diberikan oleh beliau. Semoga ini menjadi bekal amal ini. Kami merasa kehilangan, mudah-mudahan dengan kepala sekolah yang baru kami berharap bisa bersinergi dengan kami. Artinya menurunkan apa yang sudah dibuat oleh Bunda Hastia baik konsep maupun apa-apa,” tandasnya.

Bagikan: