Muba – Dalam rangka mengajak anak untuk lebih peka terhadap cara membuang sampah sesuai kategorinya dan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, PHE Jambi Merang launching aplikasi Bocil Keling (Bocah Cilik Kelola Lingkungan) yang dilaksanakan di SDN 2 Sukajaya, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Aplikasi ini dibuat dalam bentuk games interaktif yang menarik sehingga anak mudah memahami tujuan dari memiliah sampah serta aplikasi ini dapat memberikan informasi, panduan, permainan interaktif dan fitur lainnya yang dapat membantu anak-anak dalam memahami dan melaksanakan praktik pemilihan sampah secara benar.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Banyuasin dalam sambutannya mengatakan, apa yang telah dilakukan oleh PHE Jambi Merang merupakan kegiatan yang sangat positif dan ditunggu masyarakat Musi Banyuasin.

“Kami berharap hal ini bisa dikembangkan dibeberapa sekolah dan menjadi role model untuk sekolah lainnya,” ujar Iskandar Syahriyanto.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 2 Sukamaju mengucapkan terimakasih kepada PHE Jambi Merang atas bantuan dan kerja sama yang selama ini telah diberikan, baik itu dalam membantu kemajuan pemberdayaan guru dan siswa serta bantuan-bantuan untuk fasilitas sekolah.

“Terimakasih banyak atas bantuan yang selama ini telah diberikan oleh PHE Jambi Merang, hari ini launching bocil keling mudah-mudahan dapat menginspirasi kita semua, terutama siswa-siswi SD kita untuk kedepannya lebih handal dalam menjaga ekosistem yang ada dan semoga kedepannya dapat terus bekerja sama dengan PHE Jambi Merang dalam mewujudkan inovasi-inovasi lingkungan lainnya,” ujar Sukasmino.

Launching aplikasi Bocil Keling merupakan komitmen PHE Jambi Merang dalam pengembangan masyarakat pada bidang Pendidikan dan lingkungan. Program ini merupakan kontribusi perusahaan dalam mendukung program pengurangan sampah plastik yang sudah sangat mengkhawatirkan.

Lebih Lanjut, Field Manager PHE Jambi Merang dalam sambutannya mengatakan bahwa, sistem pengelolaan sekolah ramah lingkungan dan memiliki dampak dalam aspek sosial, lingkungan, ekonomi, dan wellbeing. “Inovasi-inovasi yang terus dikembangkan tentunya diharapkan mampu menciptakan sinergitas antar kegiatan lingkungan di dalamnya, salah satunya Inovasi berupa Aplikasi Edukasi Games Bocil Keling (Bocah Cilik Kelola Lingkungan), dengan konsep playing for the planet yang dapat mengintegrasikan aktivasi ramah lingkungan dalam sebuah permainan memilah sampah secara menyenangkan,” ujar Satrio Mursabdo.

Turut hadir Head of Comrel & CID Zona 1, Djulianto Tasmat menjelaskan, aplikasi games ini penting untuk pembelajaran sejak dini di sekolah dengan di dukung juga melalui Program Desa Energi Berdikari PERTAMINA berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). “Pertamina Hulu Rokan Zona 1 yang merupakan bagian dari Subholding Upstream mendorong dan memfasilitasi masyarakat termasuk dunia pendidikan untuk memanfaatkan potensi energi yang tersedia dan mengubahnya menjadi sumber daya yang berkelanjutan dan diharapkan peran pendidikan mampu meningkatkan daya saing Indonesia dalam mendukung SDGs 2030, SDGs merupakan komitmen bersama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sekaligus tetap melestarikan lingkungan,” pungkasnya.

Selain launching Bocil Keling, kegiatan juga turut dimeriahkan oleh berbagai penampilan dari siswa-siswi SD mulai dari tarian persembahan, penampilan pantomim, simulasi game edukasi bocil keeling, serta kegiatan ditutup dengan tamu undangan mengelilingi SDN 2 Sukajaya untuk melihat inovasi yang ada di lingkungan sekolah.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safe’i turut memberikan apresiasi atas inovasi program-program yang dibuat oleh tim PHE Jambi Merang guna memberikan manfaat kepada masyarakat. “Kami rasa program ini sangat baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya anak-anak sekolah, dengan program ini kita juga berharap agar kedepan masyarakat lebih paham dalam menjaga lingkungan dan kebersihan,” ungkap Safe’i.

Selanjutnya ia menyampaikan bahwa dengan program ini nantinya anak-anak disekolah dapat memilah jenis sampah sehingga juga akan mamungkinkan bila mereka diberikan pula pembekalan ilmu terkait daur ulang sampah. “Dengan begitu anak-anak juga akan mengembangkan jiwa kreatif dan keterampilannya sejak dini,” tandas Safe’i.

Bagikan: