PALEMBANG, INDO MERDEKA,- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) terus berkomitmen dalam melakukan upaya perbaikan lingkungan, khususnya terkait upaya penurunan beban emisi udara.
Sebagaimana tema Hari Bumi 2022 yang berbunyi ‘Invest in Our Planet’ atau diterjemahkan menjadi ‘Berinvestasi di Planet Kita’, Kilang Pertamina Plaju mendukung penuh upaya meningkatkan kesadaran tentang menjaga lingkungan dari penurunan kualitas.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah meminimalisir emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Kilang Polypropylene yang memproduksi biji plastik.
Kilang Polypropylene Pertamina Plaju sendiri merupakan unit kilang satu-satunya yang memproduksi bahan baku biji plastik atau Polytam yang telah memiliki Sertifikat Halal dari MUI.
Untuk mengurangi emisi selama proses produksi di unit Polypropylene, Kilang Pertamina Plaju meluncurkan Program Operating Window Optimization Polypropylene Plant sebagai program berlandasan lingkungan.
Skema Operating Window Optimization Polypropylene Plant ini memanfaatkan gas yang sebelumnya dibuang melalui pembakaran agar dapat dimanfaatkan kembali. Gas yang dimaksud berasal dari proses pemisahan slurry (lumpur) dan gas di reaktor-2 unit Polypropylene.
Adapun lumpur yang dipisahkan kemudian diproses lebih lanjut menjadi butiran biji plastik dengan nama produk “Polytam”. Sementara, gas yang dipisahkan kemudian dilepas ke udara bebas. Gas yang dibuang inilah yang menjadi salah satu sumber emisi CO2.
Gas suar yang sebelumnya dilepas ke udara bebas untuk menjaga tekanan di unit produksi dan dianggap sebagai ‘sampah’ dimanfaatkan ulang sehingga mampu mengurangi timbulan pencemaran emisi gas rumah kaca dan gas konvensional yang dihasilkan.
Dengan Operating Window Optimization Polypropylene Plant, pada 2021 Kilang Pertamina Plaju berhasil meningkatkan profit margin dari tahun sebelumnya sebesar 10,9% dengan produksi produk Polytam sebesar 42 ribuan ton biji plastik.
Dari segi lingkungan, program ini berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 895,69 ton CO2 eq atau setara dengan penghematan biaya sebesar 75 Juta Rupiah. Kualitas udara yang baik berbanding lurus dengan kualitas hidup masyarakat yang terjaga.
Selain itu, produk Polytam yang dihasilkan pun berkualitas baik dan dapat membantu mendukung industri yang memproduksi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Program ini pun merupakan yang pertama kalinya diimplementasikan di sektor pengolahan minyak di Indonesia.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen menyelamatkan bumi dengan menjalankan aspek-aspek ESG dengan efisiensi emisi.
Program ini pun selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan kesembilan yakni meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan dan tujuan ketigabelas yakni mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
“Sebagai perusahaan migas, kita akan terus berusaha menjaga keseimbangan bumi dengan mengurangi emisi udara selama proses produksi, salah satunya dengan program Operating Window Optimization Polypropylene Plant,” ujar Rachmi.
Rachmi mengajak seluruh pihak untuk mencintai bumi agar tempat tinggal manusia ini dapat terus lestari. “Kalau kita menyayangi lingkungan, lingkungan pun akan mencintai kita,” tutupnya.