Empat Lawang, Indo Merdeka – Wabah pandemi corona telah menghilangkan banyak hal didalam kehidupan nyata kita khususnya di Indonesia.  Satu demi satu hal – hal umum dan rutin masyarakat kita lakukan berangsur – angsur hilang dan harus dihilangkan saat ini.  Begitu menakutkannya wabah ini hingga mau tidak mau dan suka tidak suka harus kita jalani.  Salah satu hal yang biasa atau rutin dilakukan orang Indonesia adalah kebersamaan dalam hal apapun yang menunjukkan kegiatan kumpul bersama. Tetapi sejak adanya corona, hampir disetiap tempat, disetiap daerah dilakukan pembatasan gerak dalam hal apapun sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran corona.

Berbeda situasinya dengan keadaan dilapangan saat ini, dimana hampir seluruh petani  kita sedang melaksanakan panen raya khususnya di Provinsi Sumatera Selatan.  Hampir seluruh kabupaten/kota sedang giat – giatnya melakukan panen di petakan – petakan sawah yang mereka miliki.  Walaupun ditengah corona, para pejuang pangan ini tetap melaksanakan tugasnya menjaga ketersediaan kebutuhan pangan saat ini.  Pembatasan gerak tidak menghalangi langkah mereka.  Tetap berada dilapangan sampai panen selesai dan tanam kembali.

Ditengah pandemi corona dan pemberlakuan pembatasan gerak alias jaga jarak aman, bantuan alsintan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI ternyata saat ini sangat berguna dilapangan untuk mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh WHO tersebut.  Dengan bantuan alsintan, petani – petani dapat melakukan panen lebih cepat.  Terbatasnya jumlah tenaga kerja tidak menghalangi petani untuk memaksimalkan kegiatan panen yang mereka lakukan.    Seperti yang dilaporkan oleh Petugas POPT Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan yang bertugas di Kecamatan Pasmah Air Keruh    Kabupaten Empat Lawang, salah satu kelompok tani yang memanfaatkan alsintan untuk kegiatan panen  adalah kelompok Damar Sewu yang ada di Desa Air Mayan Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker).  Menurut penuturan ketua kelompoknya, Iwan, mereka memiliki 25 Ha lahan sawah yang sedang melaksanakan kegiatan panen dengan menggunakan alsintan berupa combine bantuan pemerintah.  Produksi yang mereka peroleh rata – rata mencapai 8,2 ton/Ha GKP.  Desa mereka sendiri memiliki lahan sawah seluas hampir mencapai 470 Ha.

Dadang Munandar selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang menuturkan bahwa Paiker merupakan salah satu daerah di Kabupaten Empat Lawang yang memiliki lahan sawah luas.

“Total luas lahan sawah didaerah ini mencapai 3.542 Ha yang tersebar dibeberapa desa yaitu Air Mayan, Nanjungan, Bandar Agung, Tanjung Beringin, Padang Gelai, Muara Rungga, Keban Jati, Talang Padang, Muara Sindang, Padang Bindu dan Penantian.” jelasnya

“Dari 11 desa yang ada di Kecamatan Paiker, Desa Air Mayan merupakan desa yang memiliki lahan sawah paling luas.  Dengan tingginya produktivitas yang dicapai oleh petani yang ada di wilayah ini, beliau yakin kebutuhan pangan selama wabah corona ini masih bisa dipenuhi.” pungkasnya (ril/yfr)

Bagikan: