Muara Enim Indo Merdeka – Derap langkah bagi para tenaga buruh penggali lubang pipa gas rumah tangga  dipinggiran jalan lintas Palembang-Prabumulih yang tepat nya dijalan lintas Gelumbang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan sepertinya terlihat begitu sangat melelahkan.

Betapa lelahnya mereka yang mengais rezeki dari tanah Jawa hingga kepulau Sumatera hanya untuk demi mencari rezeki dan demi sesuap nasi.

Terlebih lagi jelang peringatan di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 yang jatuh pada hari Senin 17 Agustus Tahun 2020 dan juga dalam memaknai dihari Kemerdakaan di bumi pertiwi ini serta situasi saat ini ditengah wabah virus corona yang tengah melanda di Negara Republik Indonesia bahkan Negara lainnya dipunjuru dunia.

Dalam memaknai dihari Kemerdekaan itu media ini pada (13/08),mencoba mewawacarai salah seorang tenaga buruh borongan sang penggali lubang gas rumah tangga milik proyek Kementerian  ESDM Pusat itu bahwa jika memaknai hari kemerdekaan tentunya sangatlah panjang jika kita akan memaknai arti kemerdekaan yang sesungguhnya apalagi bagi kami sebagai rakyat jelata.

“Ya, yang saya tahu Indonesia telah Merdeka dari penjajahan pak, namun jika merdeka dari kemiskinan, perekonomian, kebutuhan pokok, lapangan pekerjaan, bahkan kemakmuran di negeri sendiri tentunya belum kita rasakan,” ucap Yana(45),salah seorang buruh penggali lobang gas rumah tangga dari puluhan rekan lainya. Dikatakan warga Cirebon Jawa Barat itu, sesungguhnya kemerdekaan dari penjajahan itu sudah didapat, namun kemerdekaan yang sesungguhnya bagi kami hanya butuh kesejahtraan ekonomi dalam mensejahtrakan keluarga serta mengais rezeki ditanah negeri sendiri dengan  mudah  tanpa harus lagi mengucurkan air mata dan darah diperantauan saat ini. ” Ya, apa boleh buat pak, mungkin ini sudah nasip dan jalan saya bersama rekan-rekan mengais rezeki diperantauan dengan pekerjaan sebagai penggali lobang tanah demi anak istri.

“Saya hanya ucapkan Dirgayahu RI ke-75  dan semoga adanya wabah corona dan perekonomian bisa pulih kembali seperti sedia kala, ” tutup Yana(45)warga perantau bersama rekan-rekannya. (JNV)

Bagikan: